
Shin Tae-yong kitrik kebijakan PSSI dan sebut Indra Sjafri
Shin Tae-yong kitrik kebijakan PSSI dan sebut Indra Sjafri – Shin Tae-yong menilai PSSI tidak konsisten memegang janji untuk memajukan sepakbola Indonesia. Tae-yong mengungkapkan, alasannya mau menangani Timnas Indonesia adalah karena yakin dengan pendekatan yang dilakukan PSSI sebelumnya. Dia menilai PSSI memiliki komitmen untuk perubahan sepakbola Indonesia. Sehingga, pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu merasa tertantang. Namun, belakangan ini ia merasa ada kejanggalan. Hal tersebut diawali dari mundurnya Ratu Tisha sebagai Sekretaris Jendral PSSI. Padahal, yang diketahui Tae-yong, Tisha populer di kalangan penggemar karena kemampuannya.
“Pejabat dan kebijakan PSSI sering berubah. Sekjen Tisha yang populer tiba-tiba dipecat pada bulan April. Kemudian, Federasi menyebut senang dengan pelatih lokal, tapi setelah pemusatan latihan di Thailand tidak ada yang menyambut mereka,” kata Tae-yong, dikutip Naver Sports.
Kemudian, Tae-yong juga heran setelah Ketua PSSI, Mochamad Iriawan mengangkat Indra Sjafri sebagai Direktur Teknik PSSI. Padahal, menurutnya Indra sebelumnya melakukan kesalahan saat Timnas U-19 TC di Thailand. Pelatih asal Sumatera Barat itu pulang lebih dulu tanpa izin darinya. Ketika itu, posisi Indra masih di bawah Tae-yong.
“Pelatih lokal pulang lebih dulu dari TC. Setelah itu saya berniat memaafkan dia ketika kami rapat, jika ia mengakui kesalahannya. Tapi dia biasa saja seperti tidak melakukan kesalahan,” ucap Tae-yong.
“Seorang kepala asosiasi sepakbola dari seorang perwira polisi berpangkat tinggi (Ketum PSSI, Iriawan) memanggil saya untuk bertemu. Pelatih lokal itu meninggalkan kantor selama dua bulan dan tiba-tiba menjadi Direktur Teknik,” sambung pelatih 51 tahun tersebut.
Sekarang Shin Tae-yong meminta PSSI agar anak-anak asuhnya bisa menjalani TC di Korsel. Setidaknya selama satu bulan. Namun, hingga kini induk sepakbola Indonesia itu belum memberikan jawaban.
“Saya sudah memberikan pemetaan kerja pada federasi sepakbola Indonesia. Tapi, sejak Korsel sudah aman, saya berharap bisa membawa pemain ke sini dan berlatih selama satu bulan. Saya harap PSSI mempertimbangkannya,” kata Shin Tae-yong.
“Sekarang saya hanya bisa memonitor latihan pemain yang dilakukan dari rumah masing-masing. Saya tak bisa melakukan hal lain. Pemain Indonesia memiliki kemampuan individu yang bagus tapi fisik mereka lemah,” tutur dia.
One Comment